Aturan utama saat liburan adalah melakukan kegiatan di luar
kebiasaan sehari-hari. Di situlah nikmatnya liburan. Benar sekali tapi kadang
bagi sebagian orang kegiatan di luar kebiasaan justru bisa mengancam kesehatan
termasuk keselamatan jiwa. Apalagi kalau keenakan dan kebablasan, bisa jadi
malah memberi dampak buruk.
Berikut beberapa kegiatan di luar kebiasaan sehari-hari saat
liburan yang patut diwaspadai:
1. Pola makan yang berubah total
Salah
satu pola hidup yang berubah adalah bangun siang. Hasilnya adalah sarapan
terlambat. Belum lagi malas bangun, malas keluar kamar penginapan untuk pergi
ke tempat sarapan, atau kadang ada yang ekstrem merasa tidak perlu sarapan
karena lebih baik santai di kamar. Padahal sarapan adalah asupan nutrisi
pertama yang penting dalam satu hari penuh. Selain kurang energi, lemas, juga
bisa menyebabkan masuk angin atau sakit lambung.
Saat di perjalanan juga ada rasa malas makan dan minum dengan berbagai alasan.
Malas makan karena tidak ada restoran enak saat jam makan. Malas minum juga
dengan alasan malas buang air kecil di perjalanan. Padahal saat perjalanan
liburan badan sangat butuh asupan cairan karena capek.
Semua bisa diatasi dengan perencanaan waktu yang lebih matang.
Penting lagi sadarilah bahwa di perjalanan tidak akan sama saat di rumah di
mana kita bisa makan enak dengan menu yang kita mau. Padahal di situlah
nikmatnya liburan, mencoba hal yang tak terduga.
2. Tidak memperhatikan kebersihan
Namanya
liburan, pakai kaos bekas dengan aroma tak sedap sedikit tidak apa-apa. Malas
bawa baju banyak kan? Daster atau baju buat tidur bisa dipakai berkali-kali.
Baju bekas pakai ya dijemur saja. Malas gosok gigi. Makan tidak perlu cuci
tangan dan segudang kegiatan penting lainnya yang malas dikerjakan saat
liburan. Sekali tidak apa-apa tapi ada saat tubuh lengah karena lelah bisa
menyebabkan bakteri atau virus mudah masuk ke tubuh kita.
Tipsnya memang kita harus sedikit berkorban demi kebersihan. Korban perasaan
untuk melawan rasa malas. Misalnya saja bila tidak punya bujet untuk mencuci
baju, bisa cuci baju sendiri hanya modal deterjen ukuran kecil. Belilah cairan
pembersih tangan, tisu basah, dan tisu kering yang harganya banyak yang murah
juga. Intinya di mana pun kita berada kebersihan adalah penting.
3. Mencoba hal baru yang ‘terlalu’ memicu adrenalin
Demi adrenalin, orang seringnya lupa sama badan sendiri. Mulai
lupa waktu, lupa kemampuan, sampai lupa akan akibatnya. Terpenting “saya
bisa”. Setelah bisa, pasti bangga dan nikmat rasanya.
Kegiatan pemicu adrenalin secara umum bagus dan
baik bagi tubuh. Selain memperkaya pengalaman juga biasanya terkait kegiatan
fisik. Jadi banyak menguras keringat sama dengan olah raga. Bagaimanapun, kita
harus tetap ingat batas kemampuan diri sendiri. Bukan hanya fisik namun psikis
juga. Misalnya demi gengsi rela makan daging ular yang ditawarkan teman.
Malamnya sampai mimpi dikejar ular. Rasanya menjadi tidak nyaman dan susah
tidur.
Kalau memang fisik sedang lemah dan tidak segar,
memiliki penyakit bawaan seperti jantung atau asma, atau terlalu
menyeramkan, jangan terlalu takut dan gengsi untuk mengatakan “tidak,
terima kasih”. Liburan bukan untuk gengsi-gengsian tapi membawa kebahagiaan dan
menikmati hidup. Jangan sampai liburan seru tapi akhirnya justru sakit dan
menyiksa.
No comments:
Post a Comment