Amsterdam kini menjadi kota sepeda terbesar di dunia. Ibu kota negara
Belanda itu menjadi rumah bagi 881 ribu sepeda. Saat ini Belanda memiliki 22
ribu mil jalur sepeda.
Lebih dari seperempat jalur atau 38 persen akses transportasi di negara itu
diperuntukkan untuk sepeda. Ini lebih besar dari London, Inggris yang hanya dua
persen. Popularitas sepeda di Belanda terus berkembang, terutama sepeda
listrik.
Bukannya tanpa perjuangan, pada awal abad ke-20, sepeda dianggap sebagai
transportasi paling tehormat untuk pria dan wanita di Belanda. Namun, ketika
perekonomian di Belanda mulai booming diera pascaperang, semakin banyak orang
yang mampu membeli mobil. Pengambil kebijakan di Dewan Kota melihat mobil
sebagai kendaraan masa depan.
Lingkungan Amsterdam kemudian hancur hanya karena membuat jalan untuk para
pengendara motor dan mobil. Penggunaan sepeda menurun enam persen per tahun,
hingga sepeda menghilang sama sekali.
Sekelompok aktivis kemudian melancarkan aksi protes seiring dengan meningkatnya
korban kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan roda dua dan roda empat di kota
itu. Tercatat ada 3.300 kematian pada 1971 dan lebih dari 400 anak tewas dalam
kecelakaan lalu lintas tahun itu.
"Saya masih muda ketika tinggal di Amsterdam kala itu. Saya sering melihat
kecelakaan lalu lintas dan banyak anak terluka," kata van Putten (63
tahun), dilansir dari the Guardian.
Banyak masyarakat yang bergabung menjadi anggota kelompok aktivis Stop de
Kindermoord pada 1970-an. Mereka mengadakan demonstrasi besar-besaran, termasuk
menutup jalan supaya anak-anak bisa bermain dengan aman.
"Kami menaruh meja di luar dan mengadakan pesta makan malam yang besar di
jalanan. Lucunya, polisi justru membantu kami," kata van Putten.
Stop de Kindermoord akhirnya disubsidi pemerintahan Belanda. Mereka
mengembangkan ide-ide untuk perencanaan tata kota yang lebih aman. Mereka
berhasil memaksa pengendara mobil untuk mengemudi dalam kecepatan yang lambat.
Dua tahun setelah Stop de Kindermoord berdiri, kelompok lainnya muncul, the
First Only Real Dutch Cyclists. Mereka meminta pemerintah memberikan lebih
banyak ruang untuk bersepeda.
Secara bertahap, politisi Belanda menyadari banyak keuntungan dari bersepeda.
Mereka pun menggeser kebijakan transportasi dan menjadikan sepeda sebagai
transportasi masa depan. Pada 1980-an, kota-kota dan jalanan di seluruh Belanda
mulai menyusun perencanaan jalan dan jalur bagi pengendara sepeda hingga sukses
seperti sekarang.
No comments:
Post a Comment