Serangkaian
penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah membuktikan kaum Luth memang pernah
hidup pada masa lalu di sekitar wilayah Laut Mati yang kini berada di
perbatasan negara Israel dan Yordania.
Umat muslim tentu pernah mendengar kisah kehancuran umat Nabi
Luth AS di Kota Sodom. Masyarakat Kota Sodom dikenal dengan perzinahan dan
penyimpangan seksualnya. Karena itu pula Tuhan mendatangkan azab berupa
kehancuran melalui sebuah gempa bumi maha dahsyat.
Kisah ini bahkan tertuang jelas dalam Al Quran surat Huud ayat
82. "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu
yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari
tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." Dalam ayat tersebut dijelaskan, Allah
'menjungkirbalikkan' Kota Sodom hingga luluh lantah tak tersisa.
Meski telah lenyap berabad-abad yang lalu, jejak Kota Sodom
ternyata masih dapat ditelusuri. Penelitian arkeologis mendapati, Kota Sodom
terletak di tepi Laut Mati (dahulunya merupakan Danau Luth). Kota ini memanjang
di antara perbatasan Israel-Yordania.
Temuan arkeolog ini diperkuat oleh penelitian seorang geolog
asal Inggris bernama Graham Harris. Graham dan timnya menemukan bahwa Sodom
dibangun di pesisir Laut Mati dan penduduknya berdagang aspal yang tersedia di
wilayah tersebut. Daerah pemukiman warga Sodom berupa dataran yang mudah
diguncang gempa.
Di samping mendapati fakta Kota Sodom adalah zona gempa bumi,
selama penggalian tim geolog menemukan banyak lapisan lahar dan batu basal
bukti pernah terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi maha dahsyat di
pesisir Laut Mati.
Sementara peneliti lain asal Jerman, Werner Keller, mengungkap
hasil temuan yang lebih detail. Penelitian Werner menghasilkan fakta bahwa Kota
Sodom dahulunya terletak di wilayah yang kini bernama Lembah Siddim. Sedangkan
gempa bumi maha dahsyat yang mengancurkan kaum Sodom diperkirakan dulunya
terjadi dari tepi Gunung Taurus. Lalu memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan
berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba melintasi Laut Merah hingga
mengguncang Afrika.
Werner menduga saat itu Lembah Siddim (Kota Sodom) terjerumus ke
dalam jurang yang sangat dalam akibat guncangan gempa yang sangat hebat. Ia
juga memperkirakan gempa tersebut disertai letusan, petir, keluarnya gas alam
bahkan munculnya lautan api yang dahsyat.
Serangkaian penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah itu
membuktikan bahwa kaum Luth memang pernah hidup pada masa lalu di sekitar
wilayah Laut Mati yang kini berada di perbatasan negara Israel dan Yordania.
No comments:
Post a Comment